Sabtu, 25 Mei 2013

RW.X PERUM DOMAS MENYAMBUT PILGUB JATENG 2013

PILGUB Jateng 2013
Pemilu (Pemilihan Umum) diselenggarakan untuk memilih wakil-wakil rakyat.Pilgub Jateng berarti memilih gubernur Jateng yang nantinya akan memimpin rakyat Jateng.

PERSIAPAN DI RW. X PERUM DOMAS, KEL. SALATIGA, KEC. SIDOREJO
RW. X Perum Domas, terutama para panitia KPPS yang diketuai : HERY SAPUTRO, sosok warga yang telah membawa kemajuan pesat di Perum Domas, Dia juga menjabat Ketua RT.1 dan beberapa lembaga di RW.X. Bersama dengan panitia yang lain saling kerja sama, gotong royong mempersiapkan PILGUB besuk tgl. 26 Mei 2013 hari Minggu.

PARTISIPASI WARGA
Rasa nasionalisme warga RW.X sangat tinggi, ditengarai adanya ikut "nyengkuyung, memberi suport kepada satu dengan yang lain. Dalam persiapan, beberapa warga ikut hadir membantu, tidak hanya bapak-bapak tetapi para ibu dan anak ikut serta, hal ini membuat suasana familier. 

GAMBARAN RINGAN CALON DAN TEMPAT PENYOBLOSAN
Nomor TPS : 29
Tempat TPS : Rumah Bp. Sumarno, S.Ag (Mantan RW.X), lokasi di RT.6
Pasangan Calon Gubernur :
1. Hadi Prabowo-Don Murdono (diusung oleh partai : Gerindra, Hanura, PKS, dan PKB)
2. Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo (diusung oleh partai :  Golkar dan Demokrat)
3. Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko (diusung oleh partai PDIP)

 Gunakan Hak Pilih Anda, Calon-Calon Pemimpin Jateng

 Persiapan TPS 29 Perum Domas
 Ketua Panitia : Hery Saputro (RT.1)
 Sekretaris : Haryanto (RT.6)
 Bendahara : Yahya Kristanto (RT.5)
 Anggota : 1. Harum (RT.2)
                 2. Sugimin (RT.3)
                 3. Budi (RT.4)
Linmas pilgub : 1. Yohannis Manuhutu
             2. Samsuri (Keamanan RT, RW)

Ditinjau Bapak Aparat

Semua Pemimpin, cuma... yang mimpin  duluan siapa ya??

AYO, SUKSESKAN PILGUB 2013, NIAT BAIK MEMBAWA KEBAIKAN.
WARGA NEGARA INDONESIA ADALAH WARGA YANG SELALU MENCINTAI PEMIMPINNYA, DAN PEMIMPINNYA SELALU MEMPERJUANGKAN RAKYATNYA.

Malam Hari "H" sebelum Pilgub
Kumpul bareng Bersama Bapak Aparat yang sedang menunaikan tugas negara

ALBUM : JALANNYA PILGUB, MINGGU 26 MEI 2013
 Setelah menggunakan hak suara, jari kelingking diberi tanda dengan tinta
(Dengan senyum ramah, familier, panitia setia melayani)



Kamis, 03 Januari 2013

SEKILAS JADI WARGA




JIWA YANG TULUS, KEHIDUPAN WARGA DALAM SUATU LINGKUNGAN

Bagaimanapun kondisi seseorang, oleh karena beberapa faktor yang menyebabkan rasa sakit hati akan terobati dan bisa  memaafkan jika yang menyakiti hati mau berubah dan minta maaf sebagai bukti lisan.
Jiwa yang tulus selalu sadar akan kondisinya sebagai manusia hambaTuhan, hamba yang tidak sempurna, hamba yang bisa salah, lupa dan teledor. Kita bisa lihat dalam dinamika kehidupan bagaimana kondisinya? Hanya jiwa-jiwa yang sehat yang peka dan tajam melihat kondisi-kondisi sebenarnya di masyarakat.
Manusia pada jaman sekarang sudah mulai mempengaruhi sebuah konsep yang dibentuk oleh pendahulu yang saat itu dirasa sangat benar/valid. “Ajining diri lumantar saking kedhaling lathi” yang artinya harga diri karena cara bicaranya. Masihkah seperti itu? Orang jahat takut kepada orang yang bicaranya baik atau takut pada orang yang bicaranya sangar dan dahsyat dengan penuh umpatan dan kata-kata mengancam. Kita berbicara tentang realita, seseorang mengumpat-umpat orang baik yang hanya masalah salah menempatkan tong sampah di sekitar rumah, yang diumpat minta maaf, karena dia orang baik. Bagaimana jika yang diumpat orang yang biasa mengumpat orang lain? Apa yang terjadi? Apakah orang baik itu mesti disenangi oleh tetangga-tetangganya? Seharusnya begitu, tetapi sekarang sudah tidak menjadi pathokan dalam berperikehidupan. Menjadi pathokan umum jika penilaian itu sudah menjadi lintas wilayah, bukan sekumpulan golongan.
Jiwa yang tulus didasari dengan kesadaran diri bahwa semua manusia adalah insan Tuhan, ciptaan Tuhan yang telah diwajibkan untuk saling tolong - menolong, saling mengasihi, dan saling menghormati. Mengapa terjadi suatu peristiwa merendahkan harkat dan martabat oranng lain, banyak tendensi untuk jiwa-jiwa yang tidak tulus, misalnya : ingin mencari kesan agar punya harga diri, lebih terhormat, lebih berwibawa, lebih benar, sok punya jabatan, sok disenangi warga, dan juga secara politik hanya untuk mengalihkan perhatian orang lain karena rasa takutnya terhadap kesalahan  dan kelemahan yang dimilikinya. Berusaha mencari kartu truf untuk menguatkan konsep atau pendapatnya.

PERENUNGAN  KEHIDUPAN WARGA :
1.    Tidak pernah rapat RT, besuk warga, isi jimpitan, kerja bakti, bisa menghujati pengurus dan ngrumpi tentang kelemahannya orang lain.
2.       Suka menyoroti kegiatan orang lain agar dinilai punya watak dan kebiasaan yang lebih baik.
3.       Suka menuduh orang lain agar kebusukan dirinya tidak terdeteksi.
4.       Merendahkan martabat orang lain agar dikira orang lebih terhormat.
5.       Sering mengkritik dan menggosip agar dianggap sudah menjalani hidup yang benar.
6.       Menghasut orang lain untuk punya rasa benci untuk membuat kesan bahwa dirinya lebih baik sikapnya.
HAL-HAL KONYOL YANG HARUS DIHINDARI :
1.       Mengajak diskusi dengan orang yang tidak tahu organisasi, hasilnya hanya masalah dikemudian hari.
2.       Mengajak orang yang suka  ribut,masuk dalam  organisasi.
3.       Berbuat baik itu diartikan cari kerjaan, sedangkan kerjaan sendiri telah menunggu.
4.       Berbuat baik adalah suatu hal yang istimewa.
5.       Menganggap orang lain hanya merugikan tetapi tidak merasa kalau dia juga sering merugikan.
BOBOT WARGA DALAM BERMASYARAKAT
1.       Apakah kita sudah menjalankan aturan yang diterapkan oleh pemerintah daerah setempat (RT/RW)?
2.       Seberapa sering kita ikut rapat RT, besuk orang sakit, kerja bakti?
3.       Apakah kata-kata kita termasuk pendamai atau penghasut sesama?
4.       Apakah kita pernah memberi usulan untuk kebaikan warga?
5.       Kita sering membantu menyelesaikan permasalahan atau memperkeruh permasalahan?
6.       Kita sering melakukan sandiwara untuk menutupi rencana jahat atau berperilaku ala kadarnya?
7.       Apakah kita adalah peran provokasi membentuk kebencian atau pelopor untuk mengajak orang lain berbuat baik?
8.       Pernahkah kita menyumbang kepada warga?
9.       Pernahkah kita menjadi pengurus RT/RW?
10.   Seberapa sumbangsih kita kepada warga?
11.   Apakah kita termasuk golongan yang mendukung pembangunan pemerintah setempat atau penghambat?

BAGAIMANA KITA BISA MENGATAKAN KALAU “ AKU ADALAH WARGA YANG BAIK?”, MARI KITA MERENUNG,…..

KOTA SALATIGA TEMPO DOELOE DAN SELANJUTNYA

Bangunan militer buatan tahun 1885 yang masih tersisa di Salatiga, dan sampai saat ini masih bisa dilihat wujudnya.

 Gunung Merbabu yang indah dipandang dari sekitar kompleks Tamansari

Gedung Kabupaten yang kemudian berubah menjadi gedung Kepatihan.Bangunan ini menghadap aloon-aloon dan sekarang dipakai oleh Polres kota Salatiga.

Rumah dinas Assisten Resident Salatiga, diambil dari pintu timur. Kantor Assisten Resident berada di sebelah barat, masih satu komplek dengan gedung ini

 
Dengan sentuhan Belanda, jalanan di kota Salatiga pada masa itu senantiaa terlihat cantik dan asri. Trotoar untuk pejalan kaki ditata rapi, jalanan bersih setiap hari dan suasana pun begitu teduh.



Aloon-aloon Kabupaten yang pernah berganti nama menjadi aloon-aloon Kepatihan ini akhirnya harus menjadi lapangan Pancasila.
  
Tempat inilah yang dijadikan titik sentral pusat kota oleh pemerintahan Gemeente Salatiga dulu. Lokasi ini sejak jaman dulu sampai sekarang selalu menjadi pusat keramaian kota Salatiga, SEKARANG MENJADI PUSAT KOTA SALATIGA.

Taman Sari yang indah dengan berlatar belakang Gunung Merbabu.

Lapangan tennis dengan pohon asam Jawa di sekitarnya ini sekarang sudah tidak ada lagi. Mal Tamansari yang berdiri kokoh telah menggantikannya.

 
Indische Kerk yang masih berdiri kokoh sampai hari ini sebagai GPIB 

Hotel Berg en Dal ini letaknya di sebelah selatan hotel Kalitaman. Kedua hotel tersebut berdiri di kanan kiri Tamansari.

Pusat perdagangan di Salatiga sejak jaman dulu ada di kawasan Chinese Wijk (sekarang jalan Jenderal Sudirman) ini.

Gunung Merbabu yang tampak indah dari Salatiga. Pemandangan gunung seperti ini sangat disukai oleh orang-orang Belanda yang tinggal di Salatiga 

 Pasar Kalicacing ini dibangun tahun 1901 dan direnovasi  pemerintah Gemeente pada tahun 1928.

 Auto standplaats dengan bus-bus yang masih kecil dan sederhana.

Beberapa bus ADAM tampak sedang berjajar di terminal. Bus-bus ini melayani jurusan Semarang-Salatiga atau Semarang-Solo via Salatiga.

SELANJUTNYA :